Metformin Tidak Berpengaruh Pada Fungsi Kognitif Pada Penderita Diabetes
Sebuah riset yang
dilakukan oleh Diabetes Prevention Program Outcomes Study(DPPOS) menunjukan
bahwa penggunaan metformin jangka panjang pada orang berisiko mengalami
diabetes tidak menyebabkan pemburukan fungsi kognitif. Hasil riset terbaru ini dipublikasikan
secara online di Diabetes Care edisi 12 Mei 2017. Hasil penelitian ini bisa
meyakinkan klinisi dan pasien kalau obat ini aman digunakan untuk pencegahan
diabetes.
Penelitian sebelumnya
telah menunjukkan bahwa penggunaan metformin dapat dihubungkan dengan
pemburukan fungsi kognitif dan kemungkinan berkembangnya penyakit Alzheimer.
Sedangkan penelitian lain menunjukkan hasil berbeda, terapi ini justru dapat
memperbaiki daya ingat.
Penulis utama, Jose A.
Luchsinger, associate professor di Columbia University Medical Center, New
York, mengatakan pada Medscape Medical News bahwa semua penelitian yang melihat
hubungan metformin dan fungsi kognitif masih menjadi operdebatan, tapi ini
adalah penelitian terbaik, karena disainnya, karena paparan terhadap metformin
dalam setting penelitian acak, dan follow up pasien.
Sumber : http://www.ethicaldigest.com/
Diabetes Prevention Program (DPP)
adalah uji coba terkontrol secara acak yang melibatkan 3234 individu dengan
pradiabetes, dimana intervensi gaya hidup intensif. Pengobatan dengan metformin
pada pasien-pasien ini dapat mengurangi kejadian diabetes tipe 2 masing-masing
sebesar 58% dan 31% dibandingkan dengan plasebo.
Setelah 13 bulan penelitian DPP
berakhir, peserta melanjutkan di DPPOS, suatu follow up observasional, yang
memantau fungsi kognitif pada tahun ke 8 dan 10. Analisis saat ini berfokus
pada 2.280 peserta, termasuk 749 dari kelompok intervensi gaya hidup, 776 dari
kelompok metformin, dan 755 dari kelompok plasebo, yang semuanya menyelesaikan
penilaian kognitif pada tahun ke 8.
Usia rata-rata pada saat randomisasi
adalah 51,1 tahun, dan penilaian kognitif dilakukan rata-rata 12,0 tahun
setelah randomisasi. Dari seluruh peserta, 67,7% adalah perempuan, dan 54,6%
berkulit putih. Seperti yang diharapkan, kadar glukosa puasa, area HbA1c di
bawah kurva, dan prevalensi dan durasi diabetes tipe 2 pada penilaian 8 tahun
lebih rendah pada kelompok metformin dan intervensi gaya hidup daripada pada
kelompok plasebo.
Tidak ada perbedaan signifikan pada
fungsi kognitif antara ketiga kelompok perlakuan pada tahun ke 8, dengan skor Z
komposit -0,01 pada kelompok gaya hidup, -0,02 pada kelompok metformin, dan
0,01 pada kelompok plasebo (P = .86).
Temuan ini tidak dipengaruhi oleh
kelompok usia atau status pembawa APOE-ε4 (faktor risiko yang kuat untuk
gangguan kognitif). Meski 51,8% pasien kohort mengalami diabetes tipe 2 pada
tahun ke 8, ini tidak berdampak pada kinerja kognitif, dan hubungan ini tidak
termodifikasi oleh status pembawa APOE-ε4, kelompok usia, atau jenis kelamin.
Durasi paparan terhadap metformin
(8,72 tahun) secara nyata lebih lama pada kelompok metformin daripada pada
kelompok lain, 0,96 tahun pada kelompok gaya hidup dan 1,43 tahun pada kelompok
plasebo (P <.001). Namun, durasi paparan metformin tidak terkait dengan
kinerja kognitif, setelah penyesuaian usia, jenis kelamin, kelompok etnis, dan
kelompok perlakuan, dengan skor z komposit sebesar -0.00 (P = .76).
Tidak ada komentar: